Friendship
is Never Ending (bagian
2)
by Pinku Usagi...^^
Namun pencariaanku sia-sia,aku tidak
menemukan Dini dimana pun,aku juga bertanya kepada ibu,Ferry dan teman-teman ku
yang lainnya..namun mereka semua menjawab kalau dari awal acara mereka tidak
melihat Dini. Ferry juga berkata kalau dia sendiri tadi heran melihat ku
berpelukan dengan diriku sendiri dan berbicara sendiri. Teman-teman ku yang
lain dan orang tua ku juga mengatakan hal yang sama mereka heran melihat ku
dari tadi berbicara sendiri. Semua ini membuat ku bingung,aku yakin kalau tadi
Dini hadir di sini,aku juga meyakinkan ayah dan ibu ku tentang itu..tapi mereka
tidak percaya dan menganggapku beralusinasi. Karena itu aku pun kembali ke
kamar ku lagi dan hendak mengambil tas tangan serta surat tadi,aku ingin
menunjukan kepada orang tua ku agar mereka percaya kepada ku,namun lagi-lagi
terjadi hal aneh,surat dan tas tangan itu lenyap ntah kemana.Kepala ku sakit
memikirkan semua ini,akhirnya orang tua ku pun menyuruhku untuk beristirahat,aku
hanya menurut saja.
Besoknya,aku memutuskan untuk pergi ke
rumah Dini,kejadian semalam masih terbayang-bayang di kepalaku. Aku berharap
bisa menemukan jawaban yang masuk akal tentang semua ini, Namun ketika aku
sampai dirumah Dini,lagi-lagi mama Dini berkata bahwa Dini sedang istirahat,aku
lalu menceritakan hal yang ku alami semalam kepada mama nya Dini,setelah
mendengar ceritaku mamanya dini langsung menangis,hal itu membuatku tambah
bingung,lalu mamanya Dini pun mengajakku ke sebuah tempat yang tak jauh dari
rumahnya,tempat tersebut adalah "PEMAKAMAN",mama nya Dini lalu
menujukan ku sebuah makam yang masih baru,di papan nisan putih makam itu
tertulis nama "DINI",aku tidak percaya akan hal ini,Dini telah
pergi..pergi begitu cepat meninggalkan kami,air mata ku seakan tidak dapat
dibendung,aku memeluk papan nisan putih itu erat-erat,
Aku menyesal karena tidak mengetahui
tentang penyakit Dini sebelum nya,aku yakin air mata Dini yang ia tumpah kan di
atas gitar coklatnya seminggu yang lalu pasti karena ini,kalau saja aku tahu
akan hal ini,aku pasti tidak memaksa Dini untuk berjanji agar datang ke pesta
ku,aku pasti akan menemani Dini di sisa-sisa waktunya. Dini adalah teman yang
baik,mengapa begitu cepat diambil,
Ibunya dini berkata kalau Dini tidak
ingin aku tahu akan penyakitnya,dan jika pun ia pergi Dini juga tidak
menginginkan aku memgetahuinya,Dini juga berkata kalau dia akan menepati janji
nya kepada ku.
Memang,Dini benar dia telah menepati
janjinya kepada ku,dia hadir di pesta ku tadi malam.Hati ku sangat sakit ketika
mengetahui hal ini semua,dan ternyata yang meletakan surat kematian,diapnosa
serta alarm itu ke dalam tasnya Dini dalah mamanya sendiri,mamanya Dini
ternyata tahu kalau Dini akan datang ke pesta ku malam itu,tapi mamanya Dini
tidak menjelaskan dari mana ia tahu akan hal itu. Mama nya Dini juga
menyerahkan sebuah kado berwarna hijau persis dengan kado yang diserahkan dini
tadi malam,kado yang juga ikut lenyap bersamaan dengan kedua kertas putih dan
tas tangan Dini itu. Perlahan ku buka bungkus kado itu,ternyata isi nya adalah
sebuah crystal ball yang sangat indah,terdapat kuda crystal didalam crystal
ball tersebut. Kuda-kuda perak kebiruh-biruhan itu begitu indah dan
berkelap-kelip. Aku sangat senang menerima hadiah spesial itu dan ternyata bukan
hanya crystal ball,didalam kado itu juga terdapat secarik kertas putih yang
berisi kan,
*Perpisahaan memang begitu berat,
Tapi sadarilah,
Jika ada pertemuan maka disitu
juga akan lahir perpisahaan,
Perpisahaan itu tidak bisa di
hindari,
Tapi,Percayalah suatu hari kita
akan bertemu,
Bertemu di suatu tempat indah
yang sudah di sedia kan Tuhan untuk Sahabat Sejati,
Remember,Friendship is Never
Ending
happy birthday vinny..^^ *
itulah kata-kata terakhir yang
tertulis di kertas putih itu,aku lalu memeluk erat kertas putih itu. Dan
setelah kejadian itu aku jadi sering melamun dan menangis sendiri,aku juga
males bergaul dan dandan seperti biasa.
Oleh karena itu orang tua ku memindahkan
ku ke Jakarta,hal itu guna agar aku tidak mengingat Dini lagi. Namun
percuma,Dini tidak akan mungkin ku lupakan. Ketika masuk di sekolah baru aku
yang dulunya fashionable dan terpopuler pun berubah drastis menjadi anak yang
pendiam dan kuper,aku berusaha mengikuti nasehat-nasehat Dini yang dulu sering
ku abaikan,aku pun menjadi anak yang pintar dan mendapat juara kelas di sekolah
ku yang baru itu,dan begitulah sekarang aku bekerja di sebuah perusahaan besar
di Jakarta.
Hari ini aku berniat kembali ke Kisaran
untuk mengunjungi makam Dini yang tidak pernah ku kunjungi selama 6 tahun itu.
Jakarta - Kisaran memang sangat jauh,setelah berjam-jam kemudian aku pun sampai
ke Kisaran,aku meletakan tas ku dirumah dan langsung pergi ke makamnya Dini
sambil membawa seikat bunga mawar putih kesukaan Dini. Ketika sampai di pemakaman,aku
terkejut melihat seorang pria sedang menabur bunga di makamnya Dini. Pria itu
tak lain adalah Ferry kakak kelas ku,aku masih ingat wajahnya. Penampilannya
memang berbeda,tidak seculun sewaktu SMA dulu,
"Kak Ferry??"sapa ku
perlahan,dia pun lalu menengok kearah ku,sepertinya ia tidak mengenali
ku,mungkin karena penampilan ku yang berbeda saat ini.
"Masih ingat aku?aku Vinny kak,adik
kelas kakak,sahabatnya Dini."jelas ku
"K..kau beneran
Vinny??"katanya tidak percaya,dan aku hanya mengangguk,ia pun
langsung memelukku,hal itu tentu saja membuat ku kaget
"Kenapa kamu pergi?kemana aja kamu
6 tahun ini?aku terus mencari mu!" kata Ferry kepadaku dengan serius,
"Aku pindah ke Jakarta kak,setelah
kejadian malam itu aku selalu memikirkan Dini,keaadaanku sangat kacau,oleh
karena itu ayah memindahkan ku ke Jakarta,,tapi mengapa kakak mencari
ku??"
"ya tentu saja aku mengawathirkan
mu,"
"A..apa??mengawathirkan ku??kok
bisa?"kata ku tidak percaya
"ya bisa lah,"katanya sambil
mengelus kepala ku
aku pun jadi merasa heran,nemun aku
tidak begitu memperdulikan hal itu,aku lalu meletakan bunga mawar putih itu di
atas makam Dini yang kini sudah di batu,ku peluk batu nisan itu..air mataku
tidak bisa ku tahan lagi.aku juga mengirimkan doa padanya,aku harap Dini berada
di tempat yang indah di atas sana,
Setelah itu aku pun meninggalkan makam
tersebut dan pergi bersama Ferry,namun ketika aku berbalik ku lihat sosok Dini
sedang duduk di makamnya sambil menghirup bunga pemberianku dan melambaikan
tangannya kepada ku,aku hanya tersenyum melihat hal itu,meskipun Dini telah
pergi sekarang..tapi ia tak pernah berhenti membuat ku tersenyum..ia telah
mempertemukanku dengan Ferry,,
Terima kasih Dini,satu kata yang tak
akan pernah ku lupakan "Friendship is Never Ending"
----------------------------THE
END------------------------