Monday, January 1, 2018

Karin~
Pemeran Utama: Karin , Khiri , Ten, Manami, Kiyo

##Author said : Ayo ikutin keseruan cerita persahabatan dan percintaan Karin dan dkk, di jamin galau, ) (:Please dibaca cerita gak jelas saya ini  *berbinar-binar sembah sujud kepada reader :’))
****
Januari 2018 Medan,Indonesia,
Di dalam sebuah rumah bertingkat 2, tepatnya di ruang tamu rumah tersebut, terlihat seorang gadis remaja berambut pendek seperti lelaki dengan poni merah kehitaman miring kesamping kanan yang panjangnya hampir melewati dagunya, ia duduk sambil membukuk disebuah sofa empuk berwarna coklat muda,tangannya yang ia letakan di atas pahanya menggenggam erat sebuah bingkai foto. Bola mata biru nya yang indah tidak sedetikpun terlepas memandang sosok-sosok yang tergambar di dalam foto tersebut. sosok 3 orang anak kecil yang tersenyum lepas sambil merangkul satu sama lain. tidak beberapa lama, terlihat seorang wanita sedikit tua berpakaian polos dengan rambut di konde, datang membawakan sebuah cangkir kaca yang berisikan teh hangat di atas nampan biru dan meletakan cangkir kaca tersebut di atas meja tepat di depan sofa.
“di minum non,” kata nya ramah, gadis yang dari tadi menunduk memandang bingkai foto itu mengangkat kepala nya memandang wanita tua itu sambil membetulkan syal hitam nya.
“terima kasih mbok,” kata nya tersenyum ramah dan lalu meneguk teh hangat nya.
“non khiri kok sendiri aja?non Ten gak ikut?” tanya si wanita tua yang di panggil mbok itu.
“biasa mbok,dia pasti lupa,” jawab nya menghembuskan nafas pasrah.
“hari ini doa keseratus hari ya non?” tanya si mbok lagi sambil memperhatikan pakaian serba hitam khiri. Khiri hanya menggaguk kecil. dan meletakan cangkir nya di meja kembali.
“karin udah nelpon mbok?” tanya nya menatap si mbok dengan penuh harap.
“belum non,” jawab si mbok, khiri terlihat sangat kecewa mendengar jawaban si mbok.
“tapi non,tuan besar kemarin nelpon ke sini,” dan dengan otomatis khiri langsung mengangkat kepalanya yang tadi hampir tertunduk.
****
Mumbai, India.
Di salah satu condo (apartment) , tepatnya di dalam sebuah kamar. Terlihat seorang gadis berhidung mancung sedang fokus menekan tombol-tombol di keyboard nya,mata coklatnya sesekali melirik lembaran dari buku besar di sebelah komputernya dan sesekali melirik ke monitor komputernya. Rambut ikal nya yang panjang ia ikat sembarangan agar tidak menggangu konsentrasinya. Poni nya juga ia jepit ke belakang.
Beberapa saat kemudian terdengar suara pintu terbuka, dari belakang pintu terlihat seorang pria muda berhidung mancung,berambut pendek dengan poni pendek yang diatur berdiri keatas. Mata coklatnya tertutup sebuah kaca mata tranparan ber-min dengan gagang kaca berwarna hitam. Ia juga terlihat memakai setelan kantor (jas dan celana hitam,kemeja putih,dan dasi blaster hitam putih) pada badan padat dan tegapnya.
“ boleh saya masuk, mam?” tanya nya pelan sambil memamerkan senyuman hangat nya. gadis itu melihat si pria sebentar, lalu ia menggeleng sambil tersenyum dan kembali mengetik. Si pria tadi tertawa kecil sambil melangkah masuk dan duduk di atas tempat tidur empuk berseprai pink yang terletak tidak jauh dari meja computer si gadis.
“kejam nya” protes si pria.
“sejak kapan kakak masuk ke kamar karin pakek permisi segala?” tutur Karin tanpa memandang Rendy kakaknya yang terlihat pura-pura ngambek itu.
“eh,lagi ngerjain apa sih?” tanya Rendy sambil menyenderkan dirinya di senderan tempat tidur Karin.
“biasa,tugas kuliah.” Jawab Karin singkat. Rendy hanya ber’o ‘ria lalu mengambil ‘rubik 3 x 3’ di meja bupet Karin.
“ntar karin berangkat kuliahnya bareng kakak aja ya” ajak Rendy sambil mulai memutar-mutar rubiknya
“tumben, memangnya kakak gak ke kantor?” tanya karin masih tanpa menatap Rendy.
“ntar agak siang,makanya sekalian nganter kamu aja,” jawab rendy yang agak kebingungan dengan rubik nya.
“oh,ya udah” jawab Karin singkat.
Suasana hening sesaat,hanya suara ketikan keyboard dan gesekkan rubik yang terdengar. Hingga Rendy yang stress dengan rubik nya meletakan rubiknya kembali ke tempat asalnya. Rendy memandang bosan Karin yang terlihat sangat serius itu.
“semalam papa nelpon mbok loh” kata Rendy sambil membenarkan duduk nya.
“hemm,” hanya gumamam itu yang keluar dari mulut Karin.
“kata mbok,khiri dan yang lainnya selama 4 tahun ini sering mampir kerumah” tutur Rendy lagi dengan nada sedikit pelan, sebenarnya ia tidak ingin karin tahu tentang ini,takut membuat karin sedih. Namun ia juga ingin karin tahu kalau sahabat-sahabatnya selalu mendukung kesembuhannya. Mendengar perkataan Rendy itu, karin menghentikan aktifitasnya dan terlihat merenung.
"apa kamu masih marah dengan papa?” tanya Rendy menatap karin yang masih membelakanginya. Dan karin tidak menjawab.
“rin,kamu tahu kan papa ngelarang kamu pulang karena apa?dan bahkan kakak juga ikutan di larang”
“karin lagi gak mau ngebahas itu kak” jawab karin singkat. Rendy menarik nafas cukup panjang dan menghebusnya cepat. Ia sangat paham perasaan karin saat ini.
“oh ya, besok gips kaki mu udah bisa di buka loh” kata Rendy tersenyum hangat dan karin langsung menatap Rendy.
“itu berarti pengobatannya sudah selesai?” tanya karin girang. Dan rendy mengangguk.
“dan itu juga berarti sebentar lagi kita bisa pulang” kata rendy yang sangat senang melihat senyum di wajah Karin yang semangkin melebar.
****
Khiri baru saja keluar dari gerbang rumah Karin, ia menarik nafas cukup panjang dan tersenyum kecil mengingat perkataan si embok tadi.
tuan bilang ..non Karin baik-baik saja, kalian semua tidak perlu kwathir..non karin juga sangat merindukan kalian semua,non Karin belum bisa pulang karena kakinya masih dalam perobatan dan non Karin juga masih focus dengan sekolahnya itu juga yang menyebabkannya tidak bisa menghubungi non-non semua,tuan cuman minta doanya supaya perobatan kaki non Karin bisa berjalan lancar"
‘hei sapi,lu harus cepat sembuh dan balik kesini!!dan ketika lu balik ntar lu akan terima hukuman dari gue dan Ten!’ bathin khiri tersenyum memandangi rumah Karin.
‘aku sangat menanti hari itu’ bathin Karin jauh di sana tersenyum memandang sebuah photo yang di bingkai coklat dan photo itu sama dengan photo yang di pandang khiri di rumah Karin tadi.
****
“Nona masih ti..”
“tahu kok,” kata khiri memotong perkataan maid cantik itu dan berjalan begitu saja meninggal kan si maid . well,saat ini ia sedang berada di dalam sebuah rumah mewah. Rumah mewah yang sedikit berbeda dari rumah-rumah mewah di Medan biasanya. Rumah ini di desain mirip dengan rumah-rumah mewah yang biasa kita lihat di anime jepang atau bisa di bilang lebih kearah Eropa lengkap dengan maid maid cantik dan butler- butler yang bikin cewek-cewek mimisan. Lukisan – lukisan yang di pajang juga merupakan lukisan kuno . Menurut cerita,ayah pemilik rumah ini memang keturunan Eropa dan hebat nya anaknya juga pencinta anime.
Khiri berjalan ke sebuah kamar yang berada di tingkat 2,sesampainya di sana ia langsung membuka pintu kamar itu. Di dalam kamar terlihat seorang butler sedang menuangkan susu ke dalam gelas yang berada di meja bupet sebelah tempat tidur. Butler itu juga mengisi beberapa lollipop ke dalam mangkuk kaca. Dan di atas tempat tidur empuk itu terlihat seorang gadis tertidur cantik memeluk boneka panda yang berukuran jumbo dengan tubuh di selimuti selimut tebal bergambar panda juga,rambut lurusnya terurai di atas bantal putih yang juga bercorak panda.well, kamar ini memang di penuhi pernak-pernik panda. Bahkan kertas didinding di dinding sisi kepala tempat tidurnya juga bercorak panda.
Khiri melangkah menuju tempat tidur si gadis, ia menggeleng kecil melihat si gadis yang tertidur lelap itu. sesaat kemudian matanya mengarah ke sebuah lukisan besar yang terletak di dinding di sisi kepala tempat tidur, jarak nya juga tidak begitu jauh dari kepala tempat tidur tersebut. Dan itu merupakan lukisan favoritenya ,lukisan yang dibuat Karin ketika SMP dulu . Di dalam lukisan terlihat 2 orang pria sedang duduk dia atas sofa mewah berwarna merah. Pria di sebelah kiri duduk sambil mengakat dua kakinya.bibir tebalnya terlihat mengemut lollipop. Ia memakai sweter panjang bercorak blaster pink gelap dan pink terang dengan celana panjang berwarna pink juga. Ia juga memakai topi badminton yang lagi-lagi berwarna pink dengan rambut panjang dan poni kesamping kanan panjang yang dibeberapa bagiannya dicat pink, pria itu merupakan penyanyi asal jepang, Maya dari group LMC. Sedangkan pria di sebelah kanan Maya terlihat duduk dengan membuka kakinya sedikit lebar,bersandar sambil memegang gelas kaca mewah yang berisi anggur merah di tangan kanannya. Ia memakai pakaian resmi(Stelan jas), dengan rambut hitam nya terurai panjang. Dan di pingir bibir seksinya terlihat sebuah pierching. Dia adalah Aoi salah satu gitaris group band jepang ternama, The Gazette. Kedua actor tersebut memang actor favorite si pemilik kamar ini.
"saya permisi keluar nyonya" kata si Butler yang menuangkan susu tadi, sambil membungkuk hormat kearah khiri sebelum ia pergi keluar,dan hal itu sedikit mengejutkan khiri yang tadi melamun. Setelah si butler pergi,Khiri melangkah menuju jendela yang berada cukup jauh dari tempat tidur. Ia singkirkan gorden yang menghalau sinar matahari itu, membiarkan sinar tersebut masuk membuat si gadis yang tertidur lelap itu kesilauan dan menggunakan telapak tangan untuk menutup sinar silau itu. dari sela-sela matanya yang belum terbuka semua ia melihat sosok Khiri yang mulai duduk di sofa dekat jendela. Karena kesal dengan kelakuan khiri yang mengganggu tidur nya, ia lemparkan sebuah bantal kecil kearah Khiri dan di tangkap dengan mudah oleh Khiri.
“ bisa kah lu gak ganggu gue sehari aja?” gerutu gadis keturunan Thionghoa yang memiliki bola mata merah kehitaman dan berbibir tipis itu.
“bisa kah lu nepati janji lu sekali saja?” tanya khiri balik sambil mengambil salah satu komik diatas meja kecil sebelah kanan sofa.
“janji?” Ten yang masih belum membuka matanya secara normal mencoba mengingat janji apa yang dimaksud khiri.
“ohh iya!!Peace!!” katanya nyengir sambil menunjukan jari telunjuk dan jari tengah tangan kanannya secara bersamaan. Dan tidak dibalas respon apapun dari khiri yang sibuk membolak-balik lembar komik di tangannya. Ten lalu mulai bangkit dan meminum susu nya sedikit, mengambil ikat rambut kecil di atas meja dan mengikat rambut lurus panjangnya yang berwarna pirang itu,lalu membenarkan poninya yang lurus kedepan dan panjangnya sedikit melewati alis nya itu.
“so,lu dari rumah si sapi lah ya?” tanya Ten seraya merentangkan tangannya lurus keatas untuk merengangkan tulang-tulangnya.
“ya,” jawab khiri singkat.
“ada kabar baru?”
“ya” jawab khiri lagi . mendengar hal itu Ten memberhentikan aktifitas nya dan memandang khiri penasaran.
“ogah kasih tahu!” kata khiri sebelum Ten sempat bertanya. Dan ten menyipitkan matanya.
“pelitt!!” protes ten.
“biarin,salah sendiri gak nepati janji,” jawab khiri santai tanpa memandang muka masam ten. Ten mendengus kesal.
“mendingan sekarang lu cepatan mandi deh!” pintah khiri yang terlihat mulai tertarik dengan cerita di dalam komik.
“mau ngapain?oh ya,lu kenapa pakai pakaian serba hitam gitu?mirip dedy kobuzer tau gak?!tatap mata saya,” kata ten cekikikan sambil memperagakan matanya seperti dedy kobuzer dan dengan cepat sebuah bantal tertimpuk kewajahnya,itu bantal yang tadi ia lempar ke khiri.
“hey! hidung cantik gue ternodai!”protes ten menggosok-gosok hidungnya.
“lihat kelender sana!” pintah khiri lagi yang masih focus dengan komiknya. Sekali lagi ten mendengus kesal dan mengambil kelender di sebelah susu nya. Ten lalu melihat tanggal hari ini, ‘7 January 2018’ dan memang ada sebuah bulatan di tanggal itu dengan sebuah catatan kecil di atasnya ‘seratus hari’ .
“astamaya!” katanya menepuk jidatnya. (btw ‘astamaya’ tuh ‘astaga’..yang sesuka hati diganti ten.) dan dengan cepat ia berlari ke kamar mandinya.
***Skip Time***
Khiri memakir kan mobil nya di belakang dua mobil hitam yang terderet rapi di pinggirin jalan kompleks tersebut.
“untung aja dapet tempat markir” protes Ten, melihat banyak nya kendaraan yang terpakir di setiap sisi jalan kompleks tersebut.
“jangan protes! siapa coba yang bikin telat?” seru Khiri dan Ten hanya nyengir sambil menunjukan jari kanan telunjuk dan tengah nya secara bersamaan, tanda damai. Namun tidak ada respon apa-apa dari khiri, ia hanya cuek sambil turun dari dalam mobil, di ikuti Ten dari belakang.
Mereka berdua lalu berjalan melewati beberapa rumah dan berhenti di sebuah rumah bertingkat dua dengan cat tembok berwarna hijau mudah. Di sana sudah terlihat banyak sendal dan sepatu berserakan di teras rumah, sebelum khiri dan Ten masuk ke dalam rumah tersebut, seorang gadis terlihat keluar dari rumah dan menghampiri mereka. Gadis itu memiliki mata cipit dengan bola mata coklat muda, bisa terlihat mata nya sembab akibat baru menangis, bulu mata yang lentik tidak ketinggalan menghiasi wajah cantik nya, rambut halus nan lembut nya panjang terurai melewati bahu, dan tidak berponi ,ia juga memiliki kulit yang putih nan halus, bisa terlihat bahwa gadis ini juga keturunan Tionghoa sama seperti Ten.
“ kalian kenapa lama banget sih?” tanya gadis yang berpakaian serba hitam itu.
“Maaf Mi, gara-gara Queen lollipop nih!” jawab khiri ketus memandang Ten.
“Aku kan udah minta maaf sihhhh!!” cibir Ten memandang khiri sambil mengembungkan pipi nya.
“ya udah, ayo masuk, tante udah nungguin kalian” kata Gadis yang bernama lengkap Manami itu seraya menarik tangan Ten yang masih manyun. Dan khiri mengikutinya dari belakang. Suasana di dalam rumah terlihat sangat mengharukan, semua tamu yang datang sudah duduk rapi membentuk lingkaran kecil di atas tikar. Khiri duduk di sebelah wanita paru bayah yang langsung memeluknya.
“maaf khiri telat tante” kata kiri pelan seraya mengelus pundak si wanita lembut, wanita itu melepaskan pelukannya sambil menggeleng lembut, muka nya terlihat sangat pucat dan sembab.
“Ten juga minta maaf tante” kata Ten memeluk wanita itu erat
“tidak apa-apa” jawab nya tersenyum lembut.
“Tante sakit?” tanya Ten khawathir, dan si wanita menggeleng lalu mengalihkan pandangan nya ke buku Yasin di tangannya.
“ayo kita mulai Doa nya” kata si tante, dan Khiri juga Ten hanya mengagguk dengan raut muka yang masih terlihat khwathir.
Ten duduk di belakang khiri bersama Manami.
****
Setelah pembacaan doa selesai, Khiri, Ten dan Manami berkumpul di ruang santai rumah tersebut, maklum saja ruang santai itu sudah seperti markas mereka, mereka dulu nya memang sering ke sini bersama karin.
“sekarang jadi sepi ya” gumam Khiri memandang sekeliling nya.
“ya, andaikan saja kiyo disini” kata manami memasang muka sedih
“andai kak kevin disini” kata Khiri yang juga ikutan memasang muka sedih.
“Hey, sudah lah, jangan larut dalam kesedian terus, “ kata Ten berusaha menghibur kedua temen nya. Walaupun sebenarnya ia juga merasa kehilangan moment moment bahagia mereka dulu.
“oh ya mi, udah ada kabar dari Karin lohh” kata Ten semangat berusaha mengubah suasana.
“benar kah?” tanya Manami yang berubah menjadi semangat. Dan Ten mengangguk mantap.
“gimana kabar karin? Kapan dia telpon? Dia bilang apa aja?” tanya Manami penuh semangat sambil mengguncang guncang Ten.
“Enggg....” Ten lalu melirik Khiri.
“kasih tau dong Queen Lollipop, jangan pelit gitu, Ami penasaran tuh” goda Khiri, dan di balas anggukan oleh Manami dengan mata berbinar-binar. Ten memandang Khiri sambil manyun lagi.
“Gimana mau kasih tau, orang Khiri nya belum cerita “ kata ten dengan bibir manyun ke depan. Manami menyipitkan mata nya ke Ten.
“Hah? kenapa khiri? lu yang bicara sama Karin kan?” tanya manami. Dan Ten membalas nya dengan cengiran.
“tidak, Khiri yang tau cerita nya, tadi pagi dia yang kerumah karin, aku gak sempat kesana” Kata Ten sambil berpose Peace manja.
“iya, dia terlalu sibuk di dunia mimpi nya, maka nya gak sempat” sambung khiri tanpa ekspresi.
“apaan sih ,tidur itu kan penting untuk kesehatan” tutur Ten membela diri.
“Terus kenapa lu ngomongnya kayak lu yang pergi ke rumah karin tadi? grrrrrr“ geram Manami, Ten hanya tersenyum sambil mencubit pipi Manami.
“Ami yang cantik, maafin Ten ya, Ten cuman berusaha menghibur Ami” kata Ten Sok imut sambil merangkul Ami.
“Cukup, jijik!” kata Khiri masih tanpa ekspresi dan di balas tatapan jutek Ten.
“Lu iri kan gak gue peluk” kata Ten membuang muka sambil melipat tangannya.
“sama sekali enggak!” jawab Khiri cuek, dan Ten masih terus membuang muka.
Manami menghela nafas panjang, “ baiklah, trus gimana kabar Karin Khir? Tanya Manami mengubah pandangannya ke Khiri.
“tadi mbok bilang kalau papa nya Karin telepon Mbok dan memberitahukan bahwa Karin akan pulang tidak lama lagi” jelas Khiri.
“benarkah?” tanya kedua temannya itu serempak. Dan Khiri mengangguk.
“Wahhh~~~” kata mereka berdua serempak sambil tersenyum berserih-serih, dan kali ini terlihat senyuman juga di wajah Khiri.
****
Keesokan harinya,
Ten berjalan lesu ke Meja makan yang panjang nya 10 meter itu, layak nya meja makan para putri kaisar di anime-anime. Hari ini adalah hari dimana Ten memulai Tahun kedua perkuliahanya. Dan hari ini juga menjadi hari yang paling di benci Ten, karena dia harus bangun pagi dan menghabiskan 3 jam nya di kampus. Selesai makan Ten mengambil Tas kuliahnya dan berjalan sempoyongan keluar istana megah nan nyamannya itu, kembali menjadi rakyat biasa, menjalankan kehidupan yang biasa juga .
“selamat tinggal istana ku” kata Ten melambai sedih ke rumah nya dan di balas lambaian sapu tangan dari maid dan butler nya.
“Kau hanya kuliah untuk 3 jam saja bukan 3 tahun, “ cibir Khiri. Ten lalu membalik badan ke arah Khiri yang sudah menunggu nya di dalam mobil.
“3 jam SAJA kata mu!?!?” protes Ten dengan penekannan di kata ‘saja’ nya.
“3 jam itu bisa ku pakai buat download 10 anime dengan kecepata modem ***** termahal ku dan baca 10 buku komik!!” lanjut dengan nada kesal Ten.
“@##@$@@%@^#^$&#^!#!#~#~@#!$!!!!” omel Khiri membuat Ten menutup telinganya tidak tahan dengan kata-kata mutiara tersebut dan bergegas naik ke mobil tanpa protes.

TBC~~~~

Wednesday, January 23, 2013

Cerpen Tema cintailah lingkungan

The Jungle Mom

By. Pinku Usagi

Di sebuah dusun kecil terlihat seorang perempuan tua sedang duduk santai dikursi goyangnya di teras rumahnya,menikmati  pemandangan indah di sekitarnya. Sesekali ia tersenyum kecil,dan sesekali ia menintikan air mata seperti mengenang sesuatu yang sudah lama pergi. Beberapa detik kemudian, dua orang gadis keluar dari balik pintu rumah yang cukup mewah berpagar besi itu, kedua gadis belia itu tak lain adalah Vina cucu dari perempuan tua tersebut dan Nadin sahabatnya Vina. Pada liburan kali ini Vina dan Nadin memilih berlibur ke dusun Cipenas. Mereka berkunjung dan menginap di rumah neneknya Vina yang bernama nenek Isna. Nenek Isna terkenal aneh di dusun itu,ia mempunyai kebiasaan yang cukup unik,setiap sore nenek Isna selalu duduk di kursi goyangnya sambil memandang hutan yang konon katanya angker itu dan setiap pagi Nenek Isna tidak pernah berada dirumah nya,ia pergi tidak tau kemana dan pulang tanpa sepengetahuan orang lain. Hal itu seakan merupakan tugas rutin baginya, menurut ibunya Vina nenek Isna sudah seperti itu sebelum ibunya Vina lahir. Yang anehnya lagi rumah yang sekarang di tempati nenek Isna itu terletak menyendiri tepat di depan hutan angker tersebut. Nenek Isna pernah diajak tinggal di kota bersama Vina dan mamanya tetapi nenek Isna menolak dan bersikeras ingin tetap tinggal di rumah yang konon katanya telah berdiri selama 50 tahunan itu. Semenjak kakeknya Vina meninggal 20 tahun yang lalu, nenek Isna tinggal sendiri di rumah tersebut.  Oleh karena itu banyak yang menjuluki nenek berumur 66 tahun ini “THE JUNGGLE MOM”. Karena hanya nenek Isna yang berani  tinggal di tempat tersebut tanpa ada rasa takut sama sekali. Padahal konon katanya hutan itu pernah dikutuk oleh seorang penyihir dan katanya juga sampai sekarang penyihir tersebut masih ada di hutan itu. Pernah juga ada beberapa pencari kayu yang masuk kedalam hutan dan tidak pernah kembali lagi. Namun hal itu tidak sedikit pun membuat nenek Isna takut,ia malah nyaman tinggal disana.

“Nek! kenapa melamun?lagi mikirin apa??”tanya Vina.

Nenek Isna yang semula terkejut langsung tersenyum  lembut.

“Eh,,kebetulan,mau dengar cerita nenek tidak ?”tanya nenek Isna lembut.

“Hmm..cerita apa nek?”tanya Vina.

“Kalau Vina sih maunya cerita tentang cinta nek!”canda Nadin.

“Yee, sembarangan, dia bohong nek, jangan didengar”kata Vina dengan wajah masem.

“Hahahaha, sudah duduk sini cepat!”perintah nenek Isna lembut,Vina dan Nadin pun menurut dan duduk bersila di  lantai berjarak 1 meter di depan kursi goyang nek Isna.

“lihat hutan di depan sana!” perintah  nek Isna lagi sambil menunjuk ke arah hutan di depannya,Vina dan Nadin yang duduk membelakangi hutan tersebut pun memutar badan mereka 90 derajat untuk melihat hutan yang di tunjuk nenek.

“Hutan yang angker itu nek??”tanya vina.

“Angker??hmm, ibumu yang cerita ya??”terka nenek Isna.

“Iya nek,heheheeheh.”jawab Vina sambil menggaruk kepalanya.

“Hmm, baiklah nenek akan menceritakan sebuah rahasia besar kepada kalian berdua, dan nenek harap ini hanya kita bertiga saja yang tau, oke?” kata nenek isna serius.

“rahasia?seru nih sepertinya vin..”kata Nadin semangat,Vina pun mengangguk dan tersenyum.

“oke nek, kami janji.”kata Vina mantap.
"50 tahun yang lalu ketika nenek masih seumuran kalian, nenek mempunyai seorang sahabat yang bernama Lina,dan dusun ini adalah tempat kelahirannya. Sama seperti kalian juga nenek dan Lina memilih berlibur kesini,tapi bukan untuk jalan-jalan melainkan untuk menjenguk keluarga Lina yang baru tertimpah musibah longsor” nenek Isna memulai ceritanya.

Pada saat itu adik laki-laki Lina yang bernama Roy merupakan salah satu korban musibah longsor tersebut. Roy yang baru berusia 5 tahun tewas terkena longsor. Dulu nya desa ini memang sering mengalami banyak bencana dari longsor,banjir dan lain sebagainya. Hal itu disebabkan oleh penggundulan habis hutan-hutan di dusun ini. Lina sangat terpukul dengan musibah yang dialami adik kecilnya itu,hingga suatu sore ketika kami sedang duduk santai tepat di depan hutan yang dulunya merupakan tempat sisa-sisa pohon yang habis ditebangi ini, Lina berkata kepada nenek.


“Is! lihatlah tempat sampah di depan sana?”

“ya,kenapa?”tanya nenek bingung.

“Kira-kira, bisa tidak ya dalam sekejap  menjadi paru-paru dusun ini lagi? biar dusun ini tidak mati”tanya Lina.

nenek sedikit tertegun mendengar perkataan Lina,namun nenek pun tersenyum.

“Semua bisa kok,selagi tuhan menghendaki.”jawab nenek

“Tapi kapan?”tanyanya lagi,dengan nada kesal.

nenek tidak menjawab, nenek hanya terdiam menatap Lina yang hampir menangis  itu.

“Kau tau , gara-gara perbuatan orang-orang yang tak bertanggung jawab itu ,aku kehilangan adikku , adikku tidak bersalah dalam hal ini! kenapa dia yang diambil!”kata Lina kesal.

“Sabarlah,Tuhan pasti mempunyai rencana sendiri untuk hal ini.”kata nenek sambil merangkul Lina.

“Siapa lagi yang akan menjadi korban besok!?ibuku?ayahku?atau orang-orang yang ku nenekngi lagi?”

“Hush! jangan berbicara seperti itu. Well, aku punya ide, bagaimana kalau kita lakukan reboisasi aja?”usul nenek.

“Percuma , ujung-ujungnya pasti ditebang lagi”kata Lina lemas.

“Tenang saja, aku punya ide yang sangat bagus!” kata nenek semangat.

“Ide?”tanya Lina bingung.

nenek lalu membisikkan sesuatu kepada Lina dan Lina terlihat meyetujui ide nenek tersebut. Keesokan harinya nenek dan Lina pergi ke kota untuk mencari bibit pohon. Kami membeli cukup banyak bibit karena kebetulan paman nenek memiliki perusahaan perkebunan di kota. Setelah membawa bibit yang cukup banyak dari kota,kami dan beberapa warga melakukan reboisasi di hutan selama seharian penuh. Setelah selesai, kami pun beristirahat sejenak. Beberapa saat kemudian ada seseorang yang memakai jubah hitam panjang dengan tudung  seperti penyihir datang dan mengejutkan semua warga di sana kecuali Lina, karena Lina mengetahui bahwa itu adalah nenek  yang menyamar sebagai penyihir,seperti rencana kami kemarin . Sang penyihir meminta sedikit makanan kepada Lina,dan Lina tidak memberikan sedikit pun makanannya. Sehingga seperti rencana , Penyihir itu pun marah dan berkata.

“Ternyata kalian bukan hanya serakah merebut hutan tempat tinggal banyak makhluk,tetapi kalian juga pelit,mulai sekarang aku kutuk hutan ini,hutan ini akan aku jadi kan tempat tinggal ku,tidak ada yang boleh menyentuhnya,”

Lalu si penyihir mengetukkan kayunya 3 kali ke lantai dan dalam sekejap tanaman yang tadi baru di tanam tumbuh menjulang tinggi ke atas. Lina dan seluruh warga sangat terkejut dengan hal itu,Lina tidak menyangkah penyihir yang semula ia kira nenek itu bisa berbuat di hal seperti itu. Ia tidak tau kalau penyihir itu bukan nenek , nenek yang baru datang juga jadi sangat terkejut melihat kejadian langkah itu. Penyihir tersebut pun lenyap dalam sekali kedipan mata dan masuk kedalam hutan, juga membawa Lina bersamanya.


“Lina!!!!!”teriak nenek berlari mengejar Lina.

Namun sia-sia, warga melarang nenek untuk masuk kedalam hutan, nenek sangat terkejut dengan apa yang nenek lihat, tidak ada warga yang berani masuk kedalam termasuk keluarga Lina. Mereka hanya bisa menatap hutan tersebut dengan air mata.

4 bulan pun berlalu ,tidak ada tanda-tanda kemunculan Lina. Setelah kejadian itu dusun Cipenas tidak pernah mengalami musibah lagi. Seluruh warga hidup damai dan tentram. Berbeda dengan nenek , hati nenek serasa tercabik-cabik dengan kejadian yang di alami Lina. Nenek sangat merasa bersalah atas kejadian 4 bulan lalu itu,karena itu semua ide nenek. Kalau saja nenek tidak mengusulkan hal itu, maka Lina tidak akan di bawah oleh si penyihir. Nenek pun lalu memutuskan untuk balik ke desa Cipenas, nenek ingin mencari Lina dan nenek yakin Lina masih hidup. Paginya sekitar jam 04.00 AM, nenek memberanikan diri masuk kedalam hutan tersebut. Nenek melewati semak-semak belukar dan beberapa rawa,setelah masuk semakin dalam, nenek sangat terkejut melihat keindahan di depan mata nenek. Ternyata di tengah-tengah hutan tersebut terdapat sebuah danau yang sangat indah. Padahal awal nya,hutan ini hanya gundukan sampah sisa-sisa pohon, tidak ada danau atau semacamnya di sini , oleh karena itu nenek sangat bingung dari mana asal danau itu. Tidak jauh dari danau itu nenek melihat seorang gadis duduk menatap langit, dari baju yang ia pakai nenek tau kalau itu Lina. nenek pun berlari menghampirinya lalu memeluknya dari belakang.


“Lin, kamu kemana saja? semua orang merindukan kamu ,aku juga merindukan kamu”kata nenek sambil terus memeluk Lina erat.

Lina melepaskan tangan nenek dengan lembut dan menghapus air mata nenek sambil tersenyum,

“aku juga sangat merindukan kamu,aku senang kamu disini”katanya lirih,

“ayo kita pulang Lin, ibu kamu sangat mengkhawatirkan kamu”kata nenek sambil menggenggam tangan Lina dengan kuat,Lina hanya menggeleng

“tapi kenapa?”Tanya nenek heran

Lina tidak menjawab ia hanya tersenyum.
“pulanglah!”katanya lembut
“tidak,jika tanpa kamu!”kata nenek lagi

“tugas kamu bukan disini Is, tugas kamu di luar sana, menjaga paru-paru desa ini, jangan biar kan hutan ini di rusak lagi, jangan biarkan bencana –bencana melanda desa ini lagi”kata Lina lagi.

“lalu kamu?ayo kita pulang Lin!kita jaga hutan ini bersama-sama!”kata nenek ,namun lagi-lagi Lina menolak,

“ini tempatku sekarang,”katanya singkat
“waktu ku sudah habis Is,tugas ku sudah selesai, aku harus pergi sekarang, pulang lah sebelum ada yang mencari mu!”perintah Lina,lalu memeluk nenek dengan erat dan menghilang begitu saja,
“Lin?Lina?”nenek mencari Lina disana sini, namun Lina tidak ada, nenek hanya bisa pasrah dan keluar dari hutan tersebut.

Setelah kejadian tersebut, nenek lalu berinisiatif untuk membangun rumah di depan hutan ini kelak,agar nenek bisa  terus menjaga hutan ini dan Lina. Dan setelah menikah nenek pun mewujudkan keinginan nenek itu. Dan setelah tinggal disini, setiap pagi nenek selalu pergi ke hutan itu,

“nenek berharap bisa berjumpa dengan lina lagi tapi sia-sia,perjumpaan itu adalah perjumpaan terakhir nenek dengan Lina” kata nenek Isna mengakhiri ceritanya. Vina dan Nadin terlihat mengeluarkan air mata setelah mendengar cerita tersebut.

“jadi karena itu nenek sering hilang pagi-pagi?”Tanya Vina

“iya, dan setiap sore nenek selalu duduk dikursi ini sambil mengenang masa lalu nenek dengan Lina”jelas nenek Isna

“nek, kami boleh tidak masuk kesana??”Tanya Nadin sedikit ragu,ia takut nek Isna tidak mengijinkan nya.

“iya nek,kami penasaran dengan keindahan yang nenek bilang tadi”sambung Vina

Nenek Isna hanya tersenyum dan berkata,“ayo!”

“sekarang??!”kata Vina dan Nadin kaget

“iya,sekarang!”nek isna pun mengambil lampu teplok di atas meja nya, dan berjalan duluan masuk ke hutan, lalu Vina dan Nadin menyusulnya di belakang.

Sesampainya di tengah hutan,Vina dan Nadin sangat terkejut melihat pemandangan yang baru saja mereka lihat. Ternyata benar, di sana terbentang danau yang tidak begitu luas namun sangat indah di pandang. Banyak juga di temukan kelinci,kupu-kupu dan beberapa binatang lucu lainnya.


“wow!”gumam Vina dan Nadin takjub
“suatu hari nanti hutan ini akan nenek serahkan sama kalian , tolong di jaga baik-baik ya!”kata nek Isna kepada cucunya dengan lembut,Vina dan Nadin hanya mengangguk mantap. Beberapa saat kemudian ketika Nadin dan Vina duduk menikmati suasana danau, nenek Isna tiba-tiba melihat sosok gadis belia seumuran dengan cucunya di balik pohon.

“Lina!”kata nenek Isna terkejut dan langsung menghampiri sosok tersebut,Lina tersenyum lembut kepada nek Isna,

“hi Is, apa kabar?”kata nya lembut.

“kemana saja kamu?? kenapa baru muncul?”Tanya nek Isna kesal,

“aku tidak kemana-mana, aku disini terus. Aku juga tau kalau kau sering kesini”jawab Lina
“aku sangat merindukan kamu!”kata nenek Isna sambil memeluk Lina

“aku juga,”kata Lina

“oh iya, itu cucu perempuan kamu ya??”Tanya Lina sambil menatap Nadin dan Vina

“iya,namanya Vina”kata nenek Isna

“cantik ya,seperti kamu,tapi kamu yang dulu maksudnya..”canda Lina
“ohhh…berarti sekarang aku jelek?,”

“hahahaha, sepertinya sekarang aku harus panggil kamu nenek nih ,nek isna, hahahaha”canda Lina

“ iya cucuku, hahahha”

“hmm, sudah mau malam nih, bawa mereka pulang!” perintah Lina, nenek Isna pun tersenyum dan memeluk Lina lagi.
“Nek!”tegur Vina yang melihat neneknya memeluk diri sendiri. Nenek Isna yang terkejut lalu melepas Lina,ternyata Vina dan Nadin tidak bisa melihat Lina.
“nenek tidak apa-apa?”Tanya Nadin cemas
“tidak,ayo kita pulang, sebentar lagi gelap”kata nek Isna sambil mendorong Nadin dan Vina.

Nek Isna lalu melambaikan tangan kearah Lina,begitu pun Lina.

Dan begitulah, 6 tahun kemudian nenek Isna pun meninggal. Vina yang sudah berumur 22 tahun akhirnya menikah dan memilih tinggal di susun itu bersama suami nya. Ia ingin melanjutkan tugas nenek Isna untuk menjaga paru-paru dusun Cipenas tersebut. 
Layaknya manusia jika tanpa paru-paru pasti akan mati begitu pun desa ini.

Nadin juga sering menginap disana,mereka berdua juga sering masuk kedalam hutan, membersihkan hutan dan menanam sedikit tumbuh-tumbuhan yang bisa di manfaatkan disana .

TAMAT

Saturday, November 10, 2012

XII IPA SMA DIPONEGORO


PEMBUATAN DRAMA SINETRON "KISAH SANG PEMULUNG"(by.XI IPA)

Ohayou Minna,,^.^/
Writer mau bebagi sedkit nih..setahun yang lalu SMA DIPONEGORO mengadakan lomba pembuatan drama sinetron..nah kebetulan kita tuh juara 2,hebat kan?hebatkan?(wkwkwkkwkw..bangga,xD)
,banyak banget loh kejadian-kejadian yang terjadi saat pembuataan drama..nah ini ada beberapa video dibalik panggung pembuataan Drama nya,



 

Pembuatan cover..(walaupun tak jadi di pake...:D,padahal bagus dan lucu...xD)


Nah,sekian deh...moga bisa jadi kenangan untuk kita murid-murid XII IPA dan bisa menghibur para blogger ya,oh ya ntar kalau sempat writer upload yang drama aslinya ya...sayonara..:D

Saturday, June 2, 2012

Drama Komedi


Nah guys,,ini ada sepenggal drama komedi buatan Pinku Usagi, and di peran kan sewaktu pengambilan nilai B.indonesia, dapat Nilai bagus loh (bangga :v), ya walaupun ending nya kagak jelas. but it just simple drama, enjoy it :)

Papa Aneh.
(by Pinku Usagi)

Pelakon:
1.Mama(novini)
2.Papa(Pinku)
3.Anak1(iis)
4.Anak 2(lyn)

Papa  sedang duduk di kursi membaca koran,Anak 1 dan 2 berlari menghampiri Papa.
 Anak 1 dan 2 :"Pa!Pa!Pa!"(mengguncang-guncang papa)
Papa :(melipat koran)"ia ada apa?"
Anak 1 :"beliin aku i-pad 2 donk "
Anak 2 :(langsung menyambung)"aku iphone 10!"
Anak 1 dan 2 : "beliin!!beliin!"(mengguncang papa,sampai sampai papa hampir jatuh)
Papa : "iya,iya...semua papa beliin,apa sih yang gak bisa papa beliin?namanya ULAR SAWAH terhebat gitu loh..(tersenyum bangga)
Anak 2: "hah??kok ular sawah pa???"
Anak 1 :"pengusaha pa,pengusaha..."
Papa : (nyengir)"ya maksud papa tadi itu,sama nya itu..."

Tidak lama kemudian masuk lah si mama,

Mama : (mengacak pinggang)"Apa-apaan ini!minta apa lagi sama papa??dikit-dikit minta di beliin,dikit dikit minta di beliin!!cicilan mobil semalam aja belum lunas!!"

Anak 1 :"iih mama aja sering minta di beliin sama papa..."
Mama : "apaan? mana ada" (protes)
Anak 1 : tuh panci-panci di dapur siapa yang beliin?? papa kan?"
Anak 2 :"betul!!"
Anak 1 :"tuh happy call, siapa yang beliin? papa kan?"
Anak 2 : "betulll!! hmm..promosi ya kak??"
Anak 1 :"iya..sekalian..."(nyengir..)
Mama :"engg.. (bingung) itu kan..(menatap anak nya dengan emosi) ooohhh ngelawan ya!!(menjewer papa..loh???)
Papa :"Aw!!aw!!aw!!kok aku??"(memegang kuping)
Mama :"oh ya salah..maklum emosi.."(menjewer anak nya)
Anak 1 dan 2 :"aw!!ampun ma!!"
Papa :"sudah lah ma,lagian gengsi donk sama tetangga kalau mereka gak punya kek gituan.."
Anak 2: "betul!!"
Mama: "lu ngomong betul sekali lagi, gue masukin balik ke dalam perut lu! (ancam mama)
Anak 2 : (merinding)
Anak 1 : (ketawa mengejek) 

Papa :"lagian kan mereka benar, semua keinginan mama papa udah beliian..Mama minta BB walaupun yang SENTER papa kasih...Mama minta Baju walaupun yang MONJA alias BEKAS papa kasih..dan baru-baru ini Mama minta I-pad..walaupun kerangkanya aja..papa beliin" (bangga)
Anak 1:"(diam)...kasian kali ya nasib Mama.."
Anak 2:(mengangguk,menatap mama)"ma!ma!" (manggil si mama)
mama: apa! (emosi)
Anak 2: ( berbisik) mama kok mau sih nikah sama papa aneh macam ini??"
Mama :"itulah yang mama heran kan nak...(sedih)"
Papa : (nyegir)

Tamat




XI IPA SMA DIPONEGORO KISARAN

XI IPA Video,,






hmmmm....Bentar lagi naik kelas nih guys,moga aja di XII IPA nanti kebersamaan kita bisa melebihi XI IPA ini...^.^,AMIIIENNN...:D
dan semoga aja prestasi yang kita raih juga semangkin banyak,menangkan semua perlombaan..wkwkwwk...;p
dan juga semoga aja kita yang di XII IPA bisa lebih dewasa dari kita yang di XI IPA..gak ada acara buang-buang air mata atau emosi lagi...^.^b
AYO IPA!! tetaplah jadi kelas terkompak...:D
GO IPA GO!!!

Friday, May 25, 2012

Drama Biologi (Usus Halus)

Nah...ini ada sepenggal drama dalam tugas BIO tentang Usus Halus...:D, semoga bermamfaat,

USUS HALUS
(by pinku usagi...^.^)

Usus Halus    : (mengatur suara) ehem..ehem..(tersenyum) Hai… Saya Usus Halus… Saya termasuk salah satu alat pencerna makanan, tentunya setelah si paman Lambung… Sayalah yang menerima makanan yang sebelumnya diproses oleh paman Lambung dan perlu kalian ketahui juga saya ini yang mengakhiri proses pencernaan makanan sebelum masuk ke anus… Panjang saya sekitar ±8,5 m dan diameter saya 2,5 cm… Kerenkan?? Saya ini terletak diantara paman Lambung dan om Usus Besar… Oh ya! Saya mempunyai 3 adik, yang merupakan bagian dari keluarga usus halus juga itulah si Duodenum, Jejunum, dan Ileum, saya lagi nunggu si Duodenum ne.. Lama banget sih bawa makanannya.. Dia itu tuh ynag menyalurkan makanan dari paman Lambung ke saya Nah!!Itu dia!!

Masuklah Duodenum

Duodenum   : Neh!! (Memberikan something)
Usus Halus  : (Menerima) Lama banget sih!!
Duodenum   : Macet, paman Lambung tadi mogok kerja gara-gara gajinya di potong.
Usus Halus  : Hah??
Duodenum   : Pasti dari tadi nungguinkan?
Usus Halus  : Ya iyalah…
Duodenum   : Nah… Terbuktikan kalau aku tuh memang yang paling penting dalam keluarga Usus Halus…Tanpa aku kalian mana ada apa-apanya..(melihat kehadiarin) Oh ya, kenalkan aku  Duodenum adik pertama dari
Usus HalusAku sering di kenal dengan sebutan Usus 12 Jari, ntah deh kenapa…Padahal jari kukan cuma 10.. Ph ku ± 9, aku juga merupakan organ Retro Peritoneal. Hmm.. Aku terletak setelah paman Lambung… Seperti aku bilang tadi.. Aku tuh yang paling penting dalam keluarga Usus, karena akulah yang menyalurkan makanan dari si paman ke kakakku si Usus Halus yang kemudian dihubungkan ke adikku si Jejunum, tampa aku proses pencernaan tidak berjalan sempurna deh…

Masuklah Jejunum

Jejunum         : Paling penting??
Usus Halus     : Eh.. Jejunum? Neh.. (Menyerahkan makanan)
Jejunum          : (Menerima)
Duodenum       : Memang iakan? (Melipat tangan, lalu membuang muka)
Jejunum           : What?? Woi pendek!! Sadar donk.. Akulah yang paling penting dari keluarga Usus
Halus.
Duodenum        : Pendek??
Jejunum            : Memang iakan?? Panjang mu aja cuman 25-30 cm, kaulah yang terpendek di keluarga
Usus, jadi jangan sombong deh!! (melihat ke hadirin) Oh ya…Perkenalkan aku Jejunum atau sering dikenal dengan sebutan Usus Kosong, aku adalah adik kedua dari kakak Usus Halus, dan terletak di antara si sombong Duodenum dan adik ku si Ileum, panjang ku sekitar 1,5 m,permukaan merupakan Membran Mukus, di tempat ku inilah makanan betul-betul di proses hingga selesai yang nantinya di serap oleh adik ku si Ileum, hal tersebut membuktikan donk kalau akulah yang terpenting dari mereka semua...iya kan?

Masuklah Ileum

Ileum           : Eitss.. Apa-apaan ini? Bukannya kerja malah ngerumpi, pake berlagak sok penting segala lagi..Kakak-kakak jangan sombong deh, tanpa aku proses pencernaaan makanan juga gak bisa berjalan lancarkan?? Hmm..(melihat ke hadirin) Perkenalkan aku adalah bagian terakhir atau adik terakhir dari kakak Usus Halus… Semua makanan yang udah di proses kakak-kakak pada akhirnya di serap oleh aku… Nama ku adalah Ileum… Atau sering di kenal dengan “Usus Penyerapan”.. Aku lebih panjang dari kak Duodenum dan kak Jejunum.. Panjang ku ± 2-2,5 m akulah yang berfungsi menyerap vit B12 dan garam-garam Empedu.. Jadi tentu saja donk aku yang paling penting.

Duodenum
      : Enak aja.. Tanpa aku makanan gak akan sampai ke kamu.
Jejunum
         : Tanpa aku juga makanan gak akan mungkin kamu serapkan?
Ileum  
           : Wekqk.. Tetap aja aku yang paling penting!
Duodenum
      : Aku..
Jejunum 
        : Sembarangan aku.
Ileum 
             : Aku..
Usus Halus 
    : Sudah woii..

Masuklah Dinding Usus Halus dan Enzim Pankreas

Dinding           : Woi.. Ribut banget sih! Kalau gak ada aku kalian ini lebih bukan apa-apa tau gak.. Tanpa  aku juga kalian tidak dapat memproses makanan… Akulah yang melepas lendir dan air yang membantu kalian melarutkan makanan kalian aku kaya akan Pembuluh Darah yang mengangkut zat-zat yang di serap ke hati melalui Vena Parta, dan aku jugalah yang melepaskan Enzim yang mencerna Protein, Gula dan Lemak.
Enzim
              : Eitss.. Paman!! Jangan sombong dulu tanpa enzim-enzim seperti kami kalian Usus-Usus tidak akan dapat mencernakan makanan, ingat tuh.. Kalian harusnya berterima kasih  sama kami.
Dinding 
          : Ya.. Ya.. Ya.. Tapi tetap aja aku yang terpenting!
Usus Halus  
  : Oale.. Sama aja…
Enzim
              : Enak aja.. Kami donk yang penting…
Duodenum 
     : Mana bisa gitu!
Jejunum 
        : Ntah ne! Tetap aku yang penting…
Ileum
              : Bukan!! Aku!!
Usus Halus 
    : Diam!!! (Berteriak)
All 
                  : (Diam semua)
Usus Halus  
  : (Menghela nafas) Kita semua ini sama pentingnya kok, tanpa salah satu dari kita proses pencernaan tidak akan berjalan teratur, jadi semuanya sama penting.
Duodenum
      : Hmm.. Kurasa kakak benar! (Tersenyum)
Ileum & Jejunum
      : Yupz… (Mengangguk)
Dinding 
          : Ya.. Kita sama-sama alat pencernaan…
Enzim
              : Dan sama-sama penting.. Yuk kita berkerja sama satu sama lain..
All  
                 : (Mengangguk)
Usus Halus  
  : Nah… Gitu donk.. Kan enak.. Walaupun tetap aku yang terkenal…
All 
                  : Weii!! (Memandang kesal si Usus)
Usus Halus   
: (Tersenyum mengangkat bahu)

TAMAT